Penyebab tawuran
5 Cara Mencegah Tawuran untuk Membangun Generasi Baru yang Lebih
Tawuran adalah tindakan tercela yang dilakukan oleh dua kelompok atau lebih dalam bentuk perkelahian massal.
Biasanya pelajar menjadi pelaku utama kegiatan ini, namun tak sedikit kasus yang juga melibatkan orang dewasa melakukan tawuran antar desa.
Aksi tawuran sudah terjadi sejak lama dan bahkan menjadi suatu kebiasaan yang dianggap normal karena termasuk bagian dari kenakalan remaja.
Tawuran sudah tidak bisa dianggap normal atau wajar, sebab kegiatan ini sangat merugikan banyak orang, mulai dari sulitnya aksesibilitas jalan, ekonomi terhambat, hingga korban jiwa.
Penyebab Terjadinya Tawuran
Para pelajar biasanya menjadikan tawuran sebagai media ajang keren-kerenan memamerkan ketangguhan.
Apapun alasannya, aksi baku hantam seperti sudah seharusnya tidak dilakukan lagi karena tidak bermanfaat untuk diri mereka maupun lingkungan sosial.
Selain menjadi ajang pamer ketangguhan, kegiatan tawuran juga bisa terjadi akibat dari penyebab-penyebab berikut ini:
1. Krisis Identitas
Penyebab Tawuran Krisis Identitas - inilah.com
Krisis Identitas. Photo: iStockPhoto
Usia remaja 10-20 tahun biasanya sedang mengalami masa identity versus identity diffusion atau yang biasa disebut dengan krisis identitas.
Banyak orang tua yang berharap anak-anak dapat mencontoh karakternya.
Namun tak sedikit orang tua yang melupakan bahwa pendidikan dan sosial juga memiliki pengaruh dalam masa pembangunan identitas diri mereka.
Terlebih lagi sekarang anak-anak sudah mulai aktif mengakses media sosial dan menemukan role model yang mereka sukai.
Bahkan mereka bisa memodifikasi dan menyatukan nilai-nilai dan prinsip yang dipegang penuh oleh role model dan membentuk identitas yang baru yang mereka nilai baik.
Masalahnya, dalam tahapan ini biasanya remaja sulit untuk membedakan mana perilaku yang baik dan mana yang buruk.
Jika dibiarkan, hal ini akan berakibat buruk dalam proses keputusan masalah yang mereka buat dan menimbulkan penyimpangan sosial.
2. Kurang Pengawasan
Kurangnya Pantauan Orang Tua - inilah.com
Kurang Pengawasan. Photo: iStockPhoto
Kurangnya pengawasan dari orang tua atau wali bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya tawuran.
Mereka baru saja memasuki fase krisis identitas dan tidak bisa memilah mana hal yang baik dan benar.
Minimnya pantauan orang tua juga membuat mereka bebas keluar rumah dan berteman dengan orang yang salah.
Perpaduan ini semakin diperkeruh dengan tenaga dan emosi anak remaja yang masih sangat banyak.
Alih-alih digunakan untuk melakukan kegiatan positif, mereka cenderung mengeluarkan tenaganya untuk baku hantam supaya terlihat keren untuk mereka sendiri.
3. Pengaruh Gengsi
Gengsi menjadi salah satu penyebab utama tawuran yang terjadi antar pelajar.
4. Rivalitas Antar Sekolah
Adanya Rivalitas Antar Dua Kelompok - inilah.com
Rivalitas Antar Sekolah. Photo: Getty Images
Rivalitas antar pelajar atau hubungan buruk antar sekolah menjadi pemicu utama terjadinya tawuran.
Biasanya hal ini terjadi saat satu kelompok mengejek rendah kelompok lainnya.
Mereka dikucilkan dan terhina, akhirnya korban ejekan mulai melakukan perlawanan hingga sampai terjadilah pertengkaran.
5. Kontrol Diri Lemah
Tidak bisa menahan emosi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, usia remaja masih dalam tahap ketidakstabilan emosi yang membuat mereka cepat marah dan frustasi.
Memiliki kontrol diri yang lemah membuat mereka memilih jalan termudah untuk menyelesaikan masalah, salah satunya adalah by one hingga tawuran.
Komentar
Posting Komentar